Indra mengakui Tatib tersebut memang dibuat untuk penyesuaian kerja di masa pandemi Covid-19 lalu sebagai upaya pencegahan penularan virus. Meski begitu, dunia telah beradaptasi dengan berbagai hal, termasuk pengadopsian pertemuan virtual setelah pandemi.
“Pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal. Termasuk bagaimana penggunaan teknologi bisa membuat pekerjaan semakin produktif dan relevan,” ujar Indra.
Meski demikian, Indra mengatakan DPR tetap terbuka dengan segala kritik dan masukan. Aspirasi dari semua kalangan pasti akan ditampung dan dipertimbangkan demi kepentingan rakyat.
“Apalagi Ketua DPR Ibu Puan Maharani selalu menekankan bahwa DPR selalu terbuka dengan masukan maupun kritik dari masyarakat, karena itu bentuk aspirasi,” kata Indra.
Hanya saja diharapkan semua pihak dapat lebih objektif dalam memberikan penilaian terhadap DPR. Indra memahami bahwa memang masih banyak kerja-kerja di DPR yang perlu diperbaiki, dan masih akan terus diperbaiki.
“Saya mengajak semua pihak melihat permasalahan ini dengan kacamata yang lebih luas dan tidak membuat persepsi yang bisa menimbulkan misperception dari masyarakat,” ucapnya.
“Jangan karena ada stigma-stigma tertentu, atau kesalahan satu dua anggota dewan jadi kesannya apa yg dilakukan DPR selalu salah. Mari sama-sama menilai dengan objektif karena ada banyak sekali anggota DPR yang bekerja keras demi kesejahteraan rakyat,” tutur Indra.