JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi X DPR Bonnie Triyana merespons keinginan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menerapkan pembelajaran Bahasa Portugis di sekolah Tanah Air. Dia menyarankan agar keinginan itu dikaji kembali.
Pasalnya, kata dia, Bahasa Portugis bukanlah bahasa internasional maupun pengetahuan umum di lingkungan akademik. Bonnie menilai, keinginan Prabowo itu hanya sekadar untuk menghibur Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang bertamu ke Istana Merdeka, Jakarta.
"Bahasa Portugis itu bukan bahasa pergaulan internasional. Bukan pula bahasa pengetahuan umum digunakan di kalangan akademik. Mungkin Presiden sedang meng-entertain Presiden Lula sebagai bagian dari diplomasi," kata Bonnie dalam keterangannya, Sabtu (25/10/2025).
Bonnie menilai, pembelajaran Bahasa Portugis akan memberatkan para siswa. Begitu pula dengan para guru yang mesti mahir berbahasa Portugis.
"Kalaupun dipelajari di sekolah, apalagi wajib, malah jadi beban siswa begitu pula pendidik karena pasti perlu pengajar bahasa Portugis. Lain halnya kalau jadi mata pelajaran pilihan tak wajib. Siswa boleh memilih ikut atau tidak pelajarannya," kata Legislator dari Dapil Banten I itu.
Di sisi lain, Bonnie mempertanyakan mengenai staf pengajar atau guru yang akan mengajarkan bahasa Portugis kepada para siswa. Dengan pelajaran tambahan, tentunya akan ada anggaran tambahan untuk mendukungnya.