“Orang tua dan sekolah harus menjadi satu tim. Bersama-sama, mereka perlu memetakan potensi anak, bukan hanya dalam angka, tapi dalam semangat, minat, dan karakter," unkap Anies.
Anies menyampaikan bahwa tiap keluarga memiliki nilai yang dipercaya, dan tentunya berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melaksanakan 'rapat kerja' dalam rangka menyepakati nilai-nilai yang dijunjung dan diterapkan dalam keluarga.
Dampaknya, anak akan bertumbuh dalam keluarga yang humanis dan menyebabkan rasa aman baginya untuk mengembangkan potensinya.
Sementara itu, acara ini juga menjadi momentum sosialisasi Olimpiade Genomik Indonesia (OGI), kompetisi ilmiah nasional berbasis genomik yang terbuka untuk siswa SD, SMP, dan SMA dari seluruh Indonesia tanpa biaya pendaftaran.
Kompetisi ini bertujuan memperluas akses literasi sains secara setara, dan memperkenalkan potensi ilmu genomik sejak dini. OGI membawa pesan bahwa semua anak istimewa dan berhak untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
Selain sesi inspiratif, kegiatan juga mencakup praktik edukasi bersama orang tua serta ice breaking interaktif untuk membangun kehangatan antara peserta. Anak-anak dan orang tua bersama-sama mengeksplorasi cara-cara sederhana membelajarkan sains dari kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan ini, Indonesia Mengajar berharap dapat mendorong gotong royong lintas peran orang tua, guru, dan masyarakat untuk membentuk ekosistem belajar yang berpihak pada anak dan siap menjawab tantangan masa depan.