Anwar menjelaskan bahwa Abdullah adalah sosok yang mampu menyuarakan aspirasi masyarakat melalui ruang media. Bahkan, selama memimpin Negeri Jiran ia tidak pernah serakah akan kekuasaan.
"Beliau memimpin dengan wajah yang tidak marah, tangan yang tidak menggenggam kuasa, dan suara yang tidak meninggi meski diasak bertubi-tubi," ucapnya
Tak lupa ia turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Abdullah yang ditinggalkan. Ia merasa sangat bersedih atas kepulangan Abdullah sebagai sosok negarawan yang membumi.
"Seluruh negara turut bersedih atas kehilangan seorang negarawan yang membumi. Selamat jalan, Pak Lah," ujar Anwar.