JAKARTA, iNews.id - Apa itu silent majority yang akhir-akhir ini viral dibicarakan? Istilah tersebut memang santer menjadi perbincangan publik pada Pemilu 2024, sejak masa kampanye hingga Pilpres selesai. Ketika pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam sejumlah quick count Pemilu Presiden 2024, istilah ini kembali booming.
Saat hasil hitung cepat yang diadakan oleh sederet lembaga survei keluar, narasi publik seolah menyimpulkan bahwa silent majority ternyata memilih Prabowo-Gibran. Padahal, silent majority juga menjadi harapan bagi Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud untuk memperoleh suara lebih besar daripada survey-survey sebelum Pemilu.
Menurut laporan real count dari laman KPU pada hari Jumat, 16 Februari 2024 pukul 16:45 WIB, pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran telah mengantongi 36.559.883 suara atau 57,08% dari total 60,03% suara. Kemudian, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyusul dengan 24,93% suara dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 17,99%.
Melihat kemenangan di depan mata, Ridwan Kamil yang menjadi Ketua TKD Prabowo-Gibran di Jawa Barat menyatakan kegembiraannya. Dalam sebuah unggahan, Gubernur Jawa Barat itu seakan mengklaim bahwa silent majority yang jadi harapan semua paslon capres dan cawapres selama ini ternyata mewakili para pendukung Prabowo Subianto-Gibran.
“Pelajaran: Silent Majority sudah berbicara. Siapa mereka? 1. Mereka yang menyimak, namun jarang komen. Mereka yang jarang ribut-ribut di medsos tiap akun ini posting #politik. 2. Rame di medsos oleh noisy minority bukan ukuran realita yang sama di lapangan. 3. Bulian/ejekan di medsos tidak pernah kami jawab, cukup kami jawab dengan kerja-kerja terukur di lapangan,” tulis Ridwan Kamil, seperti dikutip iNews.id dari akun Instagram pribadinya, Jumat (16/2/2024).