Saat berpidato di bulan November 1969, Richard Nixon menggunakan istilah tersebut guna menarik sejumlah pemilih yang menurutnya mendukungnya, tetapi tidak muncul dalam jajak pendapat atau pengamatan oleh kaum intelektual politik. Saat itu, ia tengah menghadapi tekanan kuat dari sekelompok kecil pengunjuk rasa anti-perang yang sangat aktif.
Silent majority akhirnya terbukti menjadi bagian penting dalam terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden Amerika Serikat ke-37. Sebagian besar dari mereka berasal dari veteran Perang Dunia II, kaum muda di Midwest, Barat, dan Selatan, orang kulit putih yang tidak aktif dalam politik, dan mendukung kebijakan konservatif.
Pertanyaan apa itu Silent Majority sudah terjawab bukan? Semoga artikel ini bermanfaat.