Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan pihak-pihak yang berposisi “di atas,” seperti pemerintah, politisi, orang kaya, dan bos di perusahaan.
Namun, istilah ini juga bisa diterapkan pada masyarakat biasa yang memilih tidak memahami atau peduli akan sesuatu.
Konsep “tone deaf” sudah ada sejak abad ke-18 di Prancis. Misalnya, kutipan “let them eat cake” yang dikaitkan dengan ratu Perancis Marie-Antoinette selama Revolusi Prancis.
Meskipun kutipan ini mungkin tidak benar-benar diucapkan oleh Marie-Antoinette, ia mencerminkan ketidakpedulian terhadap kondisi rakyat biasa.
Tuli nada sosial bisa menjadi kebetulan yang dapat diatasi, atau bersifat munafik dan tumpul sehingga sulit diubah.
Istilah ini menggambarkan ketidakpekaan terhadap isu sosial dan politik yang tengah ramai diperbincangkan.
Jadi, “tone deaf” bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang sikap dan empati terhadap sesama.