Setelah paus baru terpilih, Kardinal Dekan akan mengumumkan nama dan gelar paus baru dari balkon Basilika Santo Petrus dengan kalimat terkenal “Habemus Papam!” (Kami memiliki Paus!). Paus baru kemudian akan memberikan berkat pertamanya kepada umat Katolik dan dunia.
Masa transisi ini juga menjadi waktu bagi paus baru untuk menetapkan arah kepemimpinannya dan melanjutkan misi Gereja Katolik di era yang baru.
Kematian Paus Fransiskus akan mendapat perhatian besar dari seluruh dunia. Pemimpin negara, tokoh agama lintas agama, dan umat Katolik di berbagai negara akan menyampaikan belasungkawa dan mengenang kontribusi Paus Fransiskus, terutama dalam hal perdamaian dunia, keadilan sosial, dan dialog antaragama.
Di Indonesia sendiri, tokoh-tokoh agama dan pejabat pemerintah akan mengadakan doa bersama serta refleksi atas warisan spiritual dan sosial yang ditinggalkan Paus Fransiskus.
Apa yang terjadi setelah Paus Fransiskus meninggal dunia menjadi babak baru dalam sejarah Gereja Katolik yang penuh dengan proses sakral dan tradisi panjang. Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, dunia menyaksikan masa berkabung, penghancuran simbol-simbol kepausan, hingga persiapan konklaf untuk memilih pengganti yang akan memimpin umat Katolik selanjutnya.