Dia menyebut, dalam banyak kasus, pelibatan perempuan dalam proses resolusi konflik berhasil mempercepat tercapainya perdamaian hakiki.
“Karena perempuan lebih memikirkan dan mementingkan aspek proteksi kemanusiaan ketimbang sekedar ambisi dan kepentingan politis,” katanya.
Pada kesempatan itu, Ruhaini mengungkapkan, peran aktif dan kontribusi nyata Presiden Jokowi dan Iriana dalam misi damai dan kemanusiaan di Ukraina, semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemrakarsa Gerakan Non-Blok, yang menyuarakan kemandirian, menentang sistem pemisahan RAS, dan tidak berpihak pada pakta militer manapun.
“Kita ikut bangga sebagai bangsa, menyaksikan Presiden dan Ibu negara mengambil peran aktif dalam misi damai dan berkontribusi nyata membawa bantuan kemanusiaan di Ukraina,” ucapnya.
Seperti diketahui, Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam misi perdamaian ke Ukraina, pada Rabu (29/6/2022).