KKB, kata Moeldoko, tak ingin melihat rakyat Papua sejahtera. Sebab kalau mereka sudah sejahtera maka pengaruh KKB akan hilang dengan sendirinya. Alhasil gerak langkah KKB juga semakin sempit.
"Contohnya jalan yang sedang dibangun diganggu dan bahkan beberapa orang menjadi korban. Itu salah satu indikator. Masih ada pembakaran sekolah, itu indokator. Karena tidak menginginkan masyarakatnya menjadi berpihak kepada TNI-Polri," ucap Moeldoko.
Negara, kata Moeldoko, memiliki tanggung jawab untuk melindungi rakyatnya. Karena itulah negara tidak bisa diam ketika warga di Papua terus-terusan diganggu KKB. Oleh sebab itu, pengerahan pasukan TNI-Polri menjadi sangat diperlukan.
"Maka masih diperlukan pasukan di sana. Itu sebenarnya tujuannya. Kita kesana bukan dalam rangka apa, dalam rangka melindungi masyarakat jangan sampai mereka hidupnya menjadi tidak tentram, tidak aman dan seterusnya. Karena apa? Karena di Papua itu bukan hanya masyarakat Papua tapi juga berbagai masyarakat ada di sana maka tugas negara untuk melindungi semuanya," kata dia.
"Jadi jangan salah bahwa pendekatan selama ini dititikberatkan pada pendekatan kesejahteraan. Itu lebih diutamakan daripada pendekatan keamanan," tutup Moeldoko.