JTP yang juga Ketua DPW Partai Perindo Sumatera Utara menjelaskan bahwa RSUD Tarutung saat ini memiliki keterbatasan lahan, sehingga sulit untuk dikembangkan. Keterbatasan tersebut memengaruhi peningkatan kapasitas maupun layanan spesialistik.
Relokasi dan pembangunan RSUD di Silangit menjadi langkah strategis untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk dan dinamika sosial-ekonomi. Langkah ini juga ditujukan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas kesehatan masyarakat.
RSUD baru di Silangit diharapkan mampu menjangkau sekitar 2,3 juta penduduk di wilayah Tapanuli Raya, Pantai Barat Sumatera, hingga perbatasan Aceh. Rumah sakit ini juga akan mengembangkan layanan unggulan KJSU-KIA (Kanker, Jantung, Stroke, Uronefro – Kesehatan Ibu dan Anak).
Selain itu, RSUD baru tersebut direncanakan menjadi rumah sakit pendidikan yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Del. Kemitraan ini diharapkan memperkuat SDM medis dan nonmedis di kawasan Danau Toba.
"Kami berharap dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan agar rencana strategis ini dapat segera direalisasikan demi pelayanan kesehatan yang lebih baik, merata, dan berdaya saing," ungkap dia.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, para kepala dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, serta perwakilan dari Kabupaten Asahan, Batu Bara dan Mandailing Natal. Kehadiran para pihak menunjukkan dukungan lintas daerah untuk rencana pembangunan RSUD Silangit.