Selain hobi, kamu bisa mengetahui minat dan bakat dari hal yang yang ingin sekali kamu lakukan tapi belum terlaksana. Bisa jadi, minat dan bakat kamu tak terlihat krena kurangnya motivasi.
Kemudian, cara memilih jurusan yang tepat selanjutnya adalah mengamati cara menyelesaikan aktivitas sehari-hari dirimu. Sebab, ada aktivitas yang kamu andalankan untuk menjalani hari.
Misalnya, kamu menjadi orang yang selalu diandalkan di rumah untuk membetulkan sesuatu atau paling jago dalam menemukan resep-resep masakan baru. Bisa jadi itu adalah arahan atas bakat yang ada di dalam dirimu.
Rasa iri tak selalu hal yang negatif. Seorang Certified Career and Life Coach, Allison Tash mengaku dirinya kadang mengidentifikasi rasa cemburu kliennya pada seseorang untuk menemukan passion atau apa yang mereka inginkan.
Selain itu, ia juga mengusulkan kita menemukan setidaknya tiga hingga lima orang yang membuat kita merasa iri. Kemudian, gali lebih dalam untuk menemukan aspek apa dalam hidup mereka yang membuat kita juga ingin meraihnya.
Lihat lah setidaknya tiga orang role model atau panutan dalam hidupmu. Kemudian, pikirkan secara spesifik hal dari mereka apa yang membuat dirimu terinspirasi.
Hal yang menginspirasi tersebut bisa menjadi kunci dari minat dan bakat terpendam dirimu. Misalnya, kamu terinspirasi karena sosok tersebut mampu bekerja sama dalam tim dan panutan yang hebat.
Cara memilih jurusan yang tepat terakhir adalah memilih pada orang terdekat. Sebab, terkadang orang terdekat lah yang lebih memerhatikan diri dan minat kita, baik keluarga atau sahabat.
Setelah itu, evaluasi apakah kelebihan kamu tersebut memang sudah ada sejak dulu atau masih terus berkembang. Cocokkan dengan jawaban pada poin sebelumnya untuk mengetahui secara pasti apa minat dan bakatmu.
Selamat mencoba cara memilih jurusan yang tepat di atas ya!