Menurut Bahlil, pada Pemilu 2019 survei elektabilitas Partai Golkar di angka 13 persen. "Tapi tidak pernah 6 persen. Golkar paling jelek 9 (persen)," ungkapnya.
Dia juga mengaku mendapatkan keluhan dari kader di daerah tidak sering lagi menggelar konsolidasi. Mereka juga takut untuk bersuara.
"Menurut versi mereka dan itu bisa objektif bisa subjektif. Tetapi saya membenarkan itu karena kalau konsolidasi dilakukan dengan baik tidak mungkin Golkar turun 6 persen sebelumnya 12-13 persen," katanya.