Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menuturkan, tantangan tersebut di antaranya kebutuhan biaya yang besar untuk riset dan pengembangan vaksin, upaya percepatan menghasilkan vaksin hingga tahap ketersediaan di publik. Tantangan lainnya menyangkut besarnya skala produksi vaksin.
"Demi kepentingan 270 juta penduduk Indonesia, kehadiran dan keterlibatan pemerintah dalam upaya yang sarat tantangan itu sangat relevan dan urgen. Dari komunikasi dan koordinasi dengan para akademisi serta peneliti, minimal akan ditemukan jalan keluar mengatasi tantangan-tantangan tersebut," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mendukung upaya inaktivasi virus yang sedang dilakukan sejumlah perusahaan Indonesia. Seperti, PT Bio Farma yang bekerja sama dengan Sinovac dari Tiongkok, PT Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan serta perusahaan swasta dengan Sinopharm dari Tiongkok.
"Indonesia tidak bisa hanya menunggu hasil riset dan pengembangan serta produksi vaksin Corona dari negara lain. Indonesia harus mandiri. Apalagi, Indonesia juga memiliki PT Bio Farma yang sudah berpengalaman membuat vaksin," ujar Bamsoet.