JAKARTA, iNews.id - Kerusuhan terjadi di Bangladesh ketika mahasiswa membakar kantor televisi negara. Aksi itu dipicu Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina yang dinilai mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Merespons hal tersebut, Kemlu dan KBRI Dhaka memantau dari dekat situasi keamanan di Bangladesh. Bahkan kini tengah menyusun rencana kontingensi untuk mengantisipasi eskalasi lebih lanjut untuk mengevakuasi warga negara Indonesia.
"Kemlu dan KBRI juga telah menyusun rencana kontingensi untuk mengantisipasi eskalasi lebih lanjut. Dari total 563 WNI di Bangladesh, mayoritas adalah ibu rumah tangga yang menikah dengan warga negara Bangladesh," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, Kamis (25/7/2024).
Judha mengatakan pihaknya telah menjalin kontak dengan para WNI di Bangladesh. Hingga kini ratusan WNI dalam keadaan aman dan selamat.
"Kemlu dan KBRI Dhaka terus memonitor situasi dan menjalin komunikasi dengan para WNI," ucapnya.
Selain itu, KBRI juga telah menyampaikan imbauan kepada komunitas WNI untuk tetap waspada, menghindari kerumunan massa. Serta mematuhi arahan dari otoritas setempat dan segera menghubungi hotline KBRI Dhaka jika menghadapi situasi darurat.
Jika terjadi situasi darurat, KBRI Dhaka turut menyediakan Hotline di nomor +880 1614 444552.