"Beberapa bandar udara yang akan melaksanakan penerbangan di hari Minggu ini, terutama yang mengarah ke pulau Jawa, kami lakukan pemantauan di Batam dan di beberapa tempat yang lain, juga demikian. Kita masih melihat, banyak masyarakat yang belum tertib untuk menjaga physical distancing,” ungkap Yuri.
Yuri menuturkan, meski masyarakat telah tertib menggunakan masker, akan tetapi menjaga jarak merupakan rutinitas yang penting dan perlu dilaksanakan, terutama ketika berada di ruang publik.
Menurut direktur jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini, penarapan protokol kesehatan harus dilakukan secara bersama-sama, tidak bisa setengah-setengah atau hanya sepotong. Upaya untuk memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 memerlukan gotong-royong.
"Ini harus dibutuhkan kerja bersama, terus menerus, tidak terhenti. Semangat kita, gotong royong, menjadi penting untuk saling melindungi, saling menjaga, agar penularan ini bisa kita hentikan,” kata Yuri.
Pelaksanaan protokol kesehatan secara menyeluruh, kata dia, menjadi prasarat mutlak untuk melaksanakan adaptasi kebiasaan yang baru, untuk kembali kepada produktivitas dan aman Covid-19. Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat melaksanakan protokol kesehatan sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru.
"Sekali lagi, adaptasi kebiasaan yang baru, berbasis pada kepatuhan kita menjalankan protokol kesehatan. Oleh karena itu, kita bisa melaksanakan, dan kita pasti bisa untuk laksanakan kegiatan ini,” ucapnya.