"Rekam jejak seorang pemimpin itu harus dilihat. Dia dahulunya pernah melakukan apa? Bagaimana perilakunya? Apakah penuh darah? Apakah pernah melakukan tindak pelanggaran HAM? Apa punya track record buruk berupa pemecatan dalam ketentaraan? Itu kan masyarakat harus tahu," katanya.
Buya Azwar berharap bukunya menjadi lentera baru dalam mengingatkan masa-masa kelam yang telah dilalui Bangsa Indonesia. Secara pribadi, dia mengaku tak rela jika Indonesia dipimpin kembali oleh mereka yang terlibat kejahatan kemanusiaan masa lalu.
"Kalau pun ini dibilang (isu) 5 tahunan, iya nggak apa-apa, kenapa? Karena saya secara pribadi memang tidak rela Indonesia ini jatuh ke tangan Prabowo Subianto. Sedapat mungkin saya akan cegah itu," ucapnya.
Dia pun mendesak agar kasus yang menimpa Prabowo di masa lalu dituntaskan secara hukum dan transparan. Langkah demikian sebagai solusi agar Ketua Umum Partai Gerindra itu tak lagi tersandera kasus HAM dari waktu ke waktu.