JAKARTA, iNews.id - Proses negosiasi untuk membebaskan Bripka Iwan Sarjana menemui titik terang. Para napi teroris yang sempat menyandera Bripka Iwan sekitar 27 jam meminta makanan sebelum anggota Densus 88 Polri itu dibebaskan.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pembebasan tersebut berhasil dilakukan dari hasil negosiasi yang telah ditempuh sebelumnya. Dalam negosiasi tersebut para napi meminta polisi menyiapkan makanan.
"Negosiasi, makanan. Mereka minta makanan. Maka kita bujuk mereka untuk bebaskan dulu," kata Setyo saat menggelar jumpa pers di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018).
Setyo mengatakan Polri masih mengendalikan situasi tetapi negosiasi lain masih dilakukan karena senjata belum sepenuhnya dikuasai aparat. "Senjata di dalam kan masih rawan untuk lakukan suatu hal. Banyak hal yang akan kita lakukan," katanya.
Sebelumnya, narapidana teroris menguasai tiga blok dari enam blok yang ada di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Polisi sudah tidak bisa masuk ke tiga blok yang telah dikuasai yakni Blok A, B, dan C sehingga hanya bisa melakukan penjagaan di luar.
Proses negosiasi pun dilakukan melalui sambungan telepon. Polri mengirim ponsel ke napi teroris dengan tujuan untuk berkomunikasi ihwal pembebasan Bripka Iwan Sarjana yang sempat disandera.