JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan pandemi Covid-19 membuktikan perkembangan teknologi mampu memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Oleh sebab itu Kemenkes bertekad terus mengembangkan penggunaan teknologi pada bidang kesehatan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Dante saat membuka HIMSS23 APAC Health Conference and Exhibition di ICE BSD City, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Konferensi kesehatan digital ini membahas bagaimana teknologi, data real time, dan layanan kesehatan terkini berbasis nilai dapat mengoptimalkan kesehatan manusia.
“Saya percaya bahwa meningkatkan layanan kesehatan menggunakan teknologi dapat memberikan kendali pada masyarakat. Terutama pasien dalam mengontrol kesehatan serta menyediakan alat dan fasilitas yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik,” kata Dante dikutip Rabu (20/9/2023).
Dante mengatakan masa pandemi Covid-19 membawa banyak pelajaran dan perubahan bagi sistem kesehatan Indonesia. Sejak pandemi, Kemenkes fokus mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan dan terintegrasi.
Tidak hanya untuk melakukan tracing pengguna saja, tetapi juga untuk mengembangkan bahan baku farmasi, vaksin, produk biologis, dan perangkat kesehatan.
"Oleh sebab itu, Kemenkes berkomitmen untuk menghubungkan industri lokal dengan sektor-sektor lainnya dan perusahaan dunia dengan harapan dapat membangun sistem kesehatan yang memadai dan mumpuni," ujarnya.
Dia kemudian menjelaskan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan Indonesia mencapai 12 persen. Artinya, Indonesia masih membutuhkan komoditas kesehatan inovatif yang belum terpenuhi.
"Estimasinya akan ada peningkatan permintaan 4 kali lipat untuk kebutuhan perangkat kesehatan dan farmasi untuk memenuhi fasilitas 60.000 fasilitas kesehatan dalam melayani 270 juta rakyat Indonesia,” ujarnya.
Wamenkes pun menyinggung perubahan aplikasi garapan Kemenkes yaitu PeduliLindungi yang kini menjadi SATUSEHAT. PeduliLindungi merupakan sebuah aplikasi yang dirancang secara khusus untuk mendeteksi dan melacak kasus Covid-19 ketika pandemi berlangsung.
"Namun, seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia, aplikasi ini bertransformasi menjadi SATUSEHAT," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji mengatakan tahun ini menandakan tonggak sejarah transformasi teknologi kesehatan di Indonesia.
“Setelah pandemi Covid-19 mulai terkendali, kami terus mengembangkan strategi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga dan memperkuat ketahanan kesehatan kami,” ujarnya.