Belajar dari Pertahanan dan Keamanan Digital di Tengah Perang Rusia-Ukraina

iNews.id
Harryanto Aryodiguno (Foto: Istimewa)

Kita tahu bahwa kekuatan militer maupun teknologi informasi Rusia dan Ukraina berbeda jauh. Namun bagaimana Ukraina bisa memanfaatkan teknologinya yang tersendat-sendat dan terbelakang dalam waktu sekian lama sejak terjadi ketegangan sampai peperangan dengan Rusia? 

Berbeda dengan perang-perang sebelumnya, di mana masih menggunakan slogan, bambu runcing maupun embargo-embargo, dari ekonomi sampai militer. Perang antara Rusia dan Ukraina tidak lagi menggunakan kecanggihan teknologi senjata dan rudal, maupun menarik dukungan atau kekuatan senjata dari sekutu. Rusia dan Ukraina telah memanfaatkan teknologi digital untuk pertahanan maupun untuk menyerang satu sama lain. 

Sebagian ahli hubungan internasional, terutama ahli pertahanan keamanan, menggambarkan situasi terakhir di Ukraina seperti “internet adalah medan perang antardua negara.” Twitter berperan sebagai rudal, hacker adalah tantara-tentara mereka, cryptocurrency dan Non-Fungible Token (NFT) mengupayakan dana yang besar sebagai satu-satunya cara untuk memblokir internet, ekonomi, dan rantai modal Rusia.

Dalam pertempuran antara Rusia dan Ukraina, Ukraina telah berhasil menjaring lebih dari 50.000 pasukan multinasional yang siap berperang meretas setiap website maupun informasi penting dari Rusia. Para pasukan internet multinasional ini juga telah membuat serangan terhadap layanan internet Rusia. Mereka menggunakan satelit orbit rendah seperti Starlink untuk membangun infrastruktur komunikasi jaringan darurat di masa perang, dan para pasukan ini bahkan membujuk Google Maps untuk berhenti menampilkan informasi jalan penting dan menambahkan peringatan SOS ke layanan pencarian di mesin Google.

Selain itu, Ukraina juga menggunakan cryptocurrency sebagai "modal darurat untuk pengungsi.” Ukraina mengumpulkan 100 juta dolar AS dalam sumbangan mata uang virtual, bahkan mengeluarkan NFT bertema "Museum of War". Dengan teknologi dari NFT juga Ukraina menyebut mereka telah  merekam dan mencatat kebenaran tentang perang dengan Rusia, supaya generasi berikutnya mengerti kenapa Ukraina harus bertempur dengan Rusia.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
15 menit lalu

Prabowo Bertemu Putin di Kremlin Hari Ini, Bahas Apa?

Nasional
23 menit lalu

Dari Pakistan, Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Rusia Bertemu Putin Hari Ini

Internasional
8 jam lalu

Pesawat Angkut Militer Rusia Antonov An-22 Jatuh, Seluruh Kru Tewas

Internasional
4 hari lalu

Drone Ukraina Hantam Grozny, Pemimpin Chechnya Kadyrov: Kami Akan Balas dengan Dahsyat!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal