JAKARTA, iNews.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan telah membentuk tim investigasi atau tim pemantauan terkait dengan meninggalnya salah satu demonstran di depan Gedung DPR, Akbar Alamsyah. Komisioner Komnas HAM Amiruddin mengungkapkan, tim tersebut akan mendalami rangkaian peristiwa dan dampak dari demonstrasi yang merenggut nyawa Akbar.
“Komnas telah membentuk tim pemantauan untuk mendalami dan memyelidiki rangkaian, dampak dari peristiwa demonstrasi bulan September itu,” kata Amir saat dihubungi iNews.id di Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Dia menjelaskan, dalam beberapa bulan ke depan, tim akan berupaya maksimal menginvestigasi peristiwa demonstrasi yang berujung ricuh itu. Hasil investigasi tim tersebut akan diungkap ke publik.
Pihaknya juga berharap pihak kepolisian mau terbuka kepada tim Komnas HAM, sehingga publik dapat mengetahui fakta yang sebenarnya. “Ya nanti kita lihat, yang pasti dalam proses pendalaman peristiwa kerjasama dan keterbukaan polisi menjadi sangat penting,” ucapnya.
Akbar Alamsyah, korban demo saat kerusahan di Gedung DPR September lalu, meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019) kemarin. Pemuda itu mengembuskan napas terakhirnya setelah koma berhari-berhari.
Pihak keluarga menuturkan, Akbar mengikuti aksi demonstrasi di DPR, Rabu (25/9/2019). Aksi unjuk rasa kala itu berucung ricuh dari magrib hingga larut malam.
Keluarga tak kunjung mendapatkan kabar tentang Akbar malam itu. Mereka akhirnya mendapatkan kabar bahwa Akbar terluka parah akibat aksi tersebut.
Akbar dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan koma. Selamat proses perawatannya, dia tak kunjung sadarkan diri hingga akhirnya kemarin dinyatakan meninggal dunia. Almarhum Akbar dimakamkan pada hari ini, Jumat (10/10/2019), di TPU Umum Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.