"Misalnya ambil Teknik Sipil dari IPA itu mata pelajaran pasti mendukung ada matematika, fisika. Kalau IPS dan bahasa nggak ada, mata pelajaran pendukung matematika-IPS atau matematika-bahasa," tuturnya.
Budi menilai akan adanya faktor koreksi lintas yang dilakukan perguruan tinggi demi memastikan para calon mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan. Oleh karena itu, ia menilai kemungkinan lulus siswa lintas jurusan jadi IPS/Bahasa ke IPA pun kecil.
"Menurut saya, IPS, Bahasa ke IPA kesempatannya kecil, kemungkinan diterimanya kecil. Tapi IPA mengambil prodi IPS banyak, anak akuntansi, HI, Komunikasi. Jadi kira-kira kemungkinan di situ, jadi bisa memperhitungkan sendiri kesempatannya sebesara besar," kata dia.