Sementara itu, Moeldoko menjelaskan pula mengenai perekonomian Indonesia, terutama mengenai nilai ekspor-impor. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, nilai ekspor Indonesia pada September 2020 mencapai US$14,01 miliar atau meningkat 6,97 persen dibanding ekspor Agustus 2020.
Demikian juga jika dibanding ekspor nonmigas September 2019, naik 0,21 persen. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2020 mencapai US$117,19 miliar. Dengan perhitungan ekspor yang masih tinggi maka nilai neraca perdagangan pada September jadi surplus US$ 2,4 miliar.
Nilai impor Indonesia September 2020 mencapai US$11,57 miliar atau naik 7,71 persen dibandingkan Agustus 2020. Namun, dibandingkan September 2019 turun 18,88 persen. Impor nonmigas September 2020 mencapai US$10,40 miliar atau naik 6,18 persen ibandingkan Agustus 2020. Menurut Moeldoko, dinamika perekonomian di Indonesia akan terus berkembang dengan baik ke depannya.
Moeldoko juga menyampaikan mengenai komitmen pemerintah dalam upaya pengembangan kendaraan listrik. Dia juga menyinggung mengenai sektor pariwisata di Indonesia yang sudah berbenah agar tingkat kunjungan semakin meningkat. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan, sehingga turis dari Uni Eropa dapat nyaman berwisata.
Pada kesempatan itu, Vincent Piket mengatakan, hubungan bilateral yang selama ini terjalin diharapkan dapat mencapai tingkat yang lebih erat lagi. Salah satunya melalui kerja sama investasi. Uni Eropa sangat mendukung Indonesia dalam upaya meningkatkan nilai perdagangan dan investasi.