JAKARTA, iNews.id – Nama Yohanes Ande Kala mendadak menjadi terkenal. Bocah asal daerah perbatasan Indonesia dengan Timur Leste itu mendapat banyak apresiasi atas aksi heroiknya memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (17/8/2018).
Wartawan berkesempatan bertemu langsung dengan Joni Kala, sapaan akrab bocah tersebut, saat penerbangan dari Bandara El Tari di Kupang menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Mengenakan tenun khas NTT yang melingkar di pundaknya, bocah pemberani ini terlihat sangat senang. Senyum tak berhenti mengembang di wajah Joni saat sejumlah penumpang berebut foto dengannya. “Ini pertama kalinya saya naik pesawat dan datang ke Jakarta," kata Joni, usai pesawat mendarat.
Joni menuturkan, tidak merasa takut sama sekali saat mengambil keputusan menaiki tiang untuk menarik tali bendera yang terlepas agar prosesi pengibaran Bendera Merah Putih bisa terlaksana. "Saya tidak takut, malah senang. Hanya saja tiangnya kecil sekali dan goyang," tutur Joni.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Joni ditemani kedua orang tuanya Victorino Fahik Marshal dan Lorensa Gama. Dia juga didampingi Dandim 1605 Belu Letkol Inf Putu Dwi serta Kapolres Belu AKBP C Tobing.
Joni dan keluarga datang memenuhi undangan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi. Dia diajak untuk menyaksikan pembukaan Asian Games 2019 di Stadion Gelora Bung Karno. Sebelumnya, dia mendapat beasiswa hingga perguruan tinggi dan ditawari menjadi anggota TNI tanpa tes.