JAKARTA, iNews.id – Sejumlah analis memprediksi ketegangan militer akan mereda jika Joe Biden menang Pemilihan Presiden Amerika Serikat atau Pilpres AS 2020. Biden dinilai lebih dialogis dan dipandang akan menonjolkan fokus ekonomi dalam kebijakannya.
Pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menuturkan, pendekatan Biden berbeda dengan Donald Trump. Politikus Partai Demokrat itu cenderung ke arah inovasi dan modernisasi sehingga ketegangan kawasan seperti soal sengketa Laut China Selatan akan menurun.
"Biden ini kalau kita lihat dari isu kawasan, dia akan cenderung lebih berorientasi pada peningkatan trade (perdagangan) ekonomi kepada Tiongkok (China). Jadi secara militeristik, tensinya ya agak berkurang. Kelihatannya dia mendorong hubungan itu lebih kepada soft power," ujarnya, Kamis (5/11/2020).
Kendati demikian, bukan berarti Indonesia tanpa tantangan jika Biden menang Pilpres AS 2020. Biden kemungkinan mengarahkan kekuatan militernya pada kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Hal ini mesti diwaspadai Indonesia.
Menurutnya, hal ini sebenarnya lebih berbahaya. Connie menduga, Biden tidak akan mengikuti langkah Trump yang cenderung fokus membangun pangkalan militer di daerah sekutunya.
Tidak hanya itu, jika Biden menang Amerika bisa saja mengakhiri dukungan militer kepada perang-perang yang dipimpin Arab Saudi atau Yaman.
“Penjualan senjata ke Riyadh yang secara historis menjadi mitra Amerika (mungkin saja) akan diakhiri. Kita harus berpikir kalau Biden ini akan melarikannya kemana?" tuturnya.
Hasil Sementara