Di sisa waktu ini, Bima dan jajarannya terus berikhtiar menguatkan tiga identitas utama Kota Bogor sebagai kota pusaka (Heritage City), kota hijau (Green City) dan kota pintar (Smart City).
"Ketiganya adalah pembeda Kota Bogor dibanding kota-kota lain di Indonesia maupun kota lain yang menjadi pendukung ibu kota, DKI Jakarta," sebutnya.
Bima Arya juga menjelaskan gedung Karesidenan Bogor yang dibangun tahun 1908 dan menjadi latar belakang seremoni U20 Mayors Retreat yang merupakan bangunan cagar budaya atau heritage.
"Untuk Green City, keberadaan Kebun Raya Bogor (KRB) sebagai salah satu kebun raya tertua di dunia, bersama-sama akan kita kunjungi," papar Bima.
Dalam acara tersebut disuguhkan kesenian khas Jawa Barat, yakni pertunjukkan Wayang Golek dengan tema Rahwana Pejah, Sisingaan, seni tari anak-anak yang menceritakan permainan tradisional sunda yakni kaulinan urang lembur hingga pameran produk unggulan UMKM Jawa Barat dalam West Java Exhibition.
Diakhir suguhan kesenian, Bima Arya bersama tiga perwakilan delegasi mencoba salah satunya yakni bakiak tandem. Selain itu para delegasi berkesempatan mencoba teknik ecoprint pada goodie bag. Teknik ini adalah pewarnaan yang memanfaatkan bahan alami berupa daun, batang, bunga maupun bagian tumbuhan lainnya di stan Batik Dahon Ecoprint.
Saat para delegasi U20 Mayors Retreat menyaksikan pameran foto di Gedung Karesidenan Bogor yang menceritakan wajah Indonesia tempo dulu. Bima Arya turut menjelaskan slogan resmi Kota Bogor yang terdapat dalam salah satu foto yang turut ditampilkan 'Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga' sebagai kalimat sakti yang menjadi semangat dan gairah Kota Bogor.