Pada 1829, Raden Saleh berangkat ke Belanda dengan kapal Pieter en Karel bersama pejabat Hindia Belanda yang membidangi urusan uang. Dia belajar melukis potret dan lanskap di Belanda.
Biografi Raden Saleh Syarif Bustaman mengungkap, dia melakukan perjalanan ini tidak hanya untuk belajar melukis. Sebagai bagian dari pekerjaannya, Raden Saleh diminta untuk mengajar inspektur keuangan Belanda de Linge tentang adat, budaya, serta bahasa Melayu dan Jawa.
Raden Saleh kemudian bertemu dengan keluarga Jean Chretien Baud yang pernah menjadi gubernur Hindia Belanda. Selama tinggal di Belanda, mereka membantu Raden Saleh tumbuh dewasa dan mengenalkannya pada sekelompok seniman penting.
Pengembangan gaya seni Raden Saleh berlanjut, dan ia kemudian mendapat pengakuan sebagai "Raja Pelukis." Karya seninya dipamerkan di Amsterdam dan Den Haag, Belanda.
Dia kemudian bertemu Henri Martin, seorang pelatih singa Prancis. Pertemuan itu kemudian menginspirasi Raden Saleh untuk menghasilkan karya orientalis terkenal seperti "Wounded Lion."
Sejarah seni Indonesia diberkati dengan perjalanan luar biasa Raden Saleh yang membawanya ke tingkat internasional. Lukisan-lukisannya yang megah dan kisah perjuangannya tetap menjadi inspirasi bagi generasi seniman selanjutnya.
Raden Saleh tidak hanya menggambarkan perubahan seni rupa Indonesia, tetapi juga menyumbangkan kekayaan seni dunia dengan karyanya yang luar biasa.