JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa Bawean pada Jumat (22/3/2024) lalu menjadi salah satu yang terkuat di Laut Jawa. Gempa tersebut bermagnitudo 5,9 dan 6,5.
"Gempa Bawean menambah catatan gempa kuat di Laut Jawa. Sejarah gempa kuat di Laut Jawa tidak banyak, hanya 4 kali yaitu pada 1902, 1939, 1950 dan terkini 2024," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Minggu (24/3/2024).
Daryono mengatakan, gempa Bawean memberi pelajaran penting, khususnya pada daerah Jawa Timur (Jatim).
"Gempa Bawean memberi pelajaran penting. Ancaman gempa merusak di Jawa Timur tidak hanya berasal dari selatan yaitu sumber gempa subduksi lempeng/megathrust dan sesar-sesar aktif di daratan, tetapi ternyata juga dari sumber-sumber gempa di Laut Jawa di utara Jawa Timur," ungkapnya.
Daryono menyebut gempa susulan di Bawean lebih besar dibandingkan gempa sebelumnya. Gempa Bawean memiliki susulan dengan magnitudo lebih besar (M6,5) dari gempa pertama (M5,9).
"Hal ini bisa terjadi karena asperity (bidang bakal geser di bidang sesar) yang ukurannya lebih besar (M6,5) mengalami pecah belakangan, salah satunya karena dipicu tekanan dari gempa pertama (M5,9) dengan aspertity yang ukurannya relatif lebih kecil," kata Daryono.