JAKARTA, iNews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 21 hingga 25 Juli 2025 menunjukkan hasil positif dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan bahwa kegiatan OMC dilaksanakan secara intensif dengan fokus pada penyemaian awan di area yang berpotensi membentuk awan hujan.
Selama empat hari pelaksanaan, BMKG mencatat telah dilakukan penyemaian awan sebanyak 23 kali dengan menaburkan total 20,8 ton bahan semai NaCl ke langit Riau.
“Langkah ini terbukti efektif dalam meredam titik-titik panas serta mempercepat pemadaman kebakaran di sejumlah wilayah Riau,” kata Dwikorita dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025).
Operasi difokuskan pada wilayah yang terdampak paling parah, antara lain Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Hasilnya, hujan intensitas sedang hingga lebat berhasil terjadi di daerah tersebut.
Selain memberikan dampak langsung di area utama OMC, penyemaian awan juga menunjukkan efek positif di wilayah-wilayah sekitar perbatasan Riau.
Berdasarkan citra radar cuaca BMKG, hujan sedang tercatat turun di Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor serta penggunaan pendekatan ilmiah dalam menangani bencana kebakaran lahan.
“Ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis data dan teknologi dapat secara signifikan menekan risiko karhutla. Kami terus memantau dinamika atmosfer secara real-time untuk memastikan penyemaian awan dilakukan di lokasi dan waktu yang paling optimal, agar menghasilkan hujan yang maksimal dan tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, peningkatan titik panas juga terpantau di Kalimantan Barat (Kalbar). Menanggapi situasi ini, OMC juga telah digelar di Kalbar dan dijadwalkan berlangsung hingga 28 Juli 2025.