Gempa selatan Banten magnitudo 5,2 ini memiliki rekahan sangat kecil merilis penurunan tegangan (stress drop) sangat besar. Efeknya, kata Daryono, gempa meradiasikan guncangan frekuensi yang lebih tinggi dari biasanya.
Daryono juga mengatakan bahwa gempa-gempa kuat atau signifikan yang terjadi akhir ini baik di Selatan Banten maupun di Selatan Jawa Timur memiliki tipe ini, yaitu intraslab earthquake.
Sementara itu, kata Daryono, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Banten magnitude 5,2 ini memiliki mekanisme pergerakan kombinasi geser-turun (oblique normal).