Selain itu, kata Dwikorita, adanya fenomena yang semakin menguat yakni Monsun Asia di mana masuknya angin dari arah Asia yang membawa uap air dari Samudra Pasifik.
“Dan juga bersamaan dengan terjadinya fenomena pergerakan awan-awan dari arah Afrika melintasi Samudra Hindia di sepanjang ekuator dan memasuki wilayah Indonesia, ini sudah mulai memasuki. Mulai dari bagian barat dan nantinya akan bergerak terus sampai ke wilayah Indonesia Timur,” ujarnya.
“Dan tentunya dipengaruhi oleh labilitas atmosfer di wilayah kepulauan Indonesia sendiri. Jadi ada empat fenomena yang terjadi secara bersamaan superimpose saling menguatkan dan itulah yang dapat berakibat pada kondisi ekstrem,” tuturnya.