"Makanya tidak aneh kalau Polri masuk ke situ, BNN masuk ke situ, lalu dikeroyok," ujarnya.
Kendati demikian, Marthinus menyatakan pihaknya tidak tinggal diam. BNN terus berupaya mencari solusi mengatasi persoalan tersebut.
"Bagaimana memisahkannya? Patronnya kita tangkap," tuturnya.
Di sisi lain, pendekatan melalui penindakan hukum menurutnya tidak cukup. Marthinus menyebutkan, pendekatan harus dilakukan dari segi ekonomi hingga pendidikan warga setempat.
"Kampung-kampung ini yang harus kita mendekati dengan berbagai tantangan, pendekatan hukum, kemudian pendekatan ekonomi, kemudian pendekatan sosial, psikologi dan lain-lain," tuturnya.
"Termasuk bagaimana pendekatan pendidikan, karena anak-anak dalam lingkungan itu sudah tereksploitasi oleh pengaruh-pengaruh tersebut," tutur dia.