BNPB Petik Pelajaran terkait Penanganan Bantuan Gempa di Palu dan Donggala

Ilma De Sabrini
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo (tengah). (Foto: istimewa)

Peningkatan Kapasitas

Di sisi lain, dia mengaku, hal tersebut mendorong praktik terkait dukungan bantuan yang bersumber dari tingkat lokal secara berjenjang. Dukungan atau bantuan dari multipihak itu membuktikan adanya peningkatan kapasitas.

"Saat terjadi bencana, pemerintah daerah dan organisasi nonpemerintah di tingkat lokal harus secara cepat dalam penanganan darurat dan melakukan upaya penanganan yang berbeda dengan peran dalam kondisi normal," ujar Agus.

Pada posisi ini, dia menuturkan, peran kepemimpinan di tingkat provinsi Sulawesi Tengah sangat penting. Tentu, ini didukung BNPB, kementerian/lembaga dan juga TNI/Polri. Dukungan lain yang tidak kalah penting yaitu peran lembaga nonpemerintah atau organisasi masyarakat pada tingkatan yang berbeda dalam koordinasi dan pelaksanaan penanganan darurat.

"Meskipun di sisi lain, koordinasi ini masih menjadi tantangan bersama bagaimana mensinergikan berbagai pihak dalam penanganan darurat." kata Agus.

Pada konteks penanganan bencana Sulteng, dia mengatakan, terlihat sebuah kebutuhan mengenai mekanisme atau platform yang dibutuhkan berbagai pihak, khususnya organisasi nonpemerintah, dalam penanganan yang lebih efektif di lapangan. Platfrom ini sangat diperlukan untuk mengkolaborasikan kerja pemerintah dan organisasi di luar pemerintah.

Sedangkan dalam konteks kemitraan atau partnership, sistem penerimaan bantuan yang telah dibangun tadi mendorong dukungan donor maupun lembaga internasional mengarah kepada mitra mereka di tingkat lokal maupun nasional.

"Kami melihat bahwa organisasi masyarkat di tingkat nasional yang besar, seperti Muhammadiyah dan PKPU, didatangi oleh lebih banyak donor dan LSM internasional daripada sebelumnya. Namun, pada umumnya, ada rekanan yang biasa dari donor biasa, LSM internasional biasa, dan LSM nasional biasa," tutur Agus.

Bencana gempa yang memicu tsunami dan likuifaksi pada wilayah Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong di Provinsi Sulteng telah mengakibatkan lebih dari 4.300 jiwa meninggal dunia dan hilang. Sedangkan kerusakan infrasturktur, bencana menyebabkan kerusakan dengan kategori ringan hingga berat pada sektor perumahan, pendidikan, kesehatan, perkantoran dan pertokoan. Total kerusakan dan kerugian bencana tercatat Rp2,89 triliun.

Editor : Djibril Muhammad
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Gempa M5,1 Guncang Halmahera Barat Malut, Tak Berpotensi Tsunami

Nasional
3 hari lalu

Gempa Besar Magnitudo 6,1 Guncang Supiori Papua

Internasional
4 hari lalu

Gempa M6,3 Guncang Afghanistan, 20 Orang Tewas 320 Luka

Internasional
4 hari lalu

Gempa Dahsyat Bermagnitudo 6,3 Guncang Afghanistan

Nasional
7 hari lalu

Gempa Hari Ini Guncang Kaur Bengkulu, Berkekuatan Magnitudo 3,5

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal