"Ada dua titik. Satu di Sumur dan satu lagi di daerah Sumur. Jalanan aksesnya tertutup oleh puing-puing bangunan, kemudian tertutup oleh pohon-pohon yang tumbang karena tsunami dan akses jalannya cukup jauh," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/12/2018).
Dedi mengatakan, pihaknya hanya bisa meninjau Desa Sumur dari udara dengan menggunakan helikopter. Dia memasatkan, pihaknya akan berupaya keras mencapai Desa Sumur yang belum dievakuasi. Pihaknya juga akan mengantarkan bantuan lain berupa makanan.
"Ini kita maksimalkan bekerja sama dengan TNI termasuk daerah-daerah yang masih belum tersentuh. Brimob ini ada 303 personel yang memiliki kualisifikasi SAR, dan peralatan SAR, kendaraan SAR yang lengkap untuk menerobos ke daerah yang belum tersentuh Tim SAR," ujarnya.
Dia menjelaskan, dua daerah yang masih belum tersentuh tersebut merupakan daerah yang masih sulit diakses. "Dua titik yang belum tersentuh memang daerahnya masih terpencil," kata Dedi menegaskan.
Sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat, hingga saat ini 334 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. "Korban yang meninggal itu jumlah sementara dan kemungkinan bertambah," kata Fahrizal, petugas pendataan dan komunikasi Basarnas di Posko Labuan, Pandeglang, Senin (24/12/2018).
Dia mengatakan, temuan tentang jumlah korban meninggal dunia terus meningkat. Sebelumnya tercatat 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang.
Namun, laporan dari lapangan yang diterima pada pukul 11.00 WIB menunjukkan angka itu bertambah menjadi 334 orang meninggal dunia, 764 luka-luka, dan 61 masih hilang.