Sementara itu Deputi I Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalsasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis menyebut ada dua alasan kenapa ormas Islam disebut kunci pencegahan paham radikalisme terorisme. Yang pertama ormas Islam memiliki basis dan akar yang kuat di masyarakat.
"Dengan modal tersebut maka ormas Islam menjadi mitra negara yang kuat dalam memberdayakan dan mencerdaskan bangsa, terutama dalam konteks membentengi masyarakat dari pengaruh paham radikal," katanya.
Selain itu ormas juga dipandang memiliki otoritas dan kredibilitas di tengah masyarakat terutama terkait isu keagamaan dan kemasyarakatan. Dalam sambutannya, Said Aqil Siroj mengatakan ormas Islam yang tergabung dalam LPOI siap membantu BNPT dalam upaya-upaya mencegah radikalisme terorisme di masyarakat.
Silaturahmi tersebut dihadiri sejumlah ormas Islam. Antara lain Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Syura Al-Irsyad, Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah/PERTI, Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Umat Islam (PUI), Mathla’ul Anwar, Al-Ittihadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Himpunan Bina Mualaf Indonesia (HBMI), Ikatan Dai Indonesia (IKADI) dan PB Nahdatul Wathan.