“Setelah dibunuh dan dimutilasi, potongan tubuh korban dicor. Tapi ada serpihan daging yang tertinggal, itu yang kemudian digoreng dan dimakan oleh pelaku,” kata Doni.
Yang membuat publik terkejut, Bobi Suhendra menjalani kehidupan normal selama 2 tahun usai membunuh. Dia bahkan sempat merantau ke Bandung dan Batam sebelum akhirnya diringkus polisi.
“Dia tetap bekerja seperti biasa, tidak ada gelagat mencurigakan,” kata Doni.
Dalam proses pemeriksaan, tersangka mengaku memakan serpihan daging kaki korban secara spontan, tanpa perencanaan. Polisi menduga pelaku mengalami gangguan psikologis saat itu sehingga observasi kejiwaan menjadi hal penting dalam melengkapi penyidikan.
Polisi memastikan aksi keji itu bukan didorong oleh ritual atau pengaruh zat tertentu, melainkan murni karena sakit hati. Korban disebut sempat memaksa meminjam uang, namun ditolak pelaku hingga memicu kemarahan.
“Motifnya murni karena sakit hati. Tidak ada unsur ritual, narkoba, atau dendam lama,” kata Doni.