PESTA demokrasi telah digelar pada 17 April lalu. Polarisasi yang terjadi di tengah masyarakat saat pemilu kemarin harus segera diakhiri. Ke depan Presiden Joko Widodo berencana melanjutkan pembangunan infrastruktur, disamping melakukan reformasi birokrasi dan meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Untuk mendukung misi tersebut, ada kemungkinan struktur kabinet akan berubah. Bahkan, anak-anak muda akan duduk di kabinet mendatang. Seperti apa gambarannya? Berikut kutipan wawancara khusus MNC Media, termasuk portal berita iNews.id, bersama kepala negara di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/4/2019):
Dengan misi Bapak memprioritaskan pembangunan SDM, di samping terus melanjutkan pembangunan infrastruktur, apakah akan ada perubahan struktur kabinet ke depannya?
Ya tentu saja. Mau ditembak arahnya ke situ, kemungkinan yang dibutuhkan juga berbeda. Disesuaikan kebutuhan negara. Kenapa tidak? Kemudian berkaitan dengan kabinet juga disesuaikan dengan kebutuhan itu.
Adakah menteri-menteri yang akan dipertahankan?
Ya apa, sekali lagi tergantung kebutuhan. Tapi yang jelas, kita ingin ada yang muda-muda dalam rangka regenerasi ke depan. Kenapa sih? Kan menteri bolehlah yang umur 20-25 (tahun) kan juga enggak apa-apa. Atau yang 25-30 (tahun). Biar yang muda-muda bisa belajar kepemimpinan negara. Mungkin yang banyak 30-40 (tahun). Tapi yang muda seperti yang 25-30, kenapa tidak sih?
Dan kita mempunyai potensi anak muda banyak sekali ya Pak?
Banyak sekali…. Banyak sekali.
Berarti di kabinet kerja kedua akan banyak perubahan?
Ya mau tidak mau, karena ada kepentingan yang berbeda. (*)