Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi NTT Yohanes Oktavianus megatakan, ideologi Pancasila harus dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia dalam menghadapi berbagai komponen yang mengancam keutuhan NKRI.
“ASN sebagai salah satu komponen bangsa memiliki peran dan kewajiban dalam membangun kehidupan bangsa dan negara melalui penyelenggaraan dan pelayanan masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, ASN juga sebagai motor penggerak dalam pengamalan Pancasila harus memberikan penguatan makna Pancasila itu sendiri, yang bermula dari diri secara individu, untuk selanjutnya menjadi penguatan bersama di masyarakat.
“Seorang ASN harus benar-benar memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,” katanya.
Kebangsaan dan nasionalisme tidak tumbuh secara otomatis, diperlukan pengembangan dan penyadaran. Pemahaman tentang wawasan kebangsaan diharapkan dapat mengokohkan semangat kebangsaan dan rasa nasionalisme dalam mewujudkan rasa cinta pada tanah air.
“Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman ASN mengenai nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa, memberi inspirasi untuk memaknai nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dia mengaku kondisi sosial politik di Provinsi NTT relatif aman dan terkendali, namun masih dibutuhkan penyamaan persepsi dan sikap wawasan kebangsaan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pengaruh perubahan berbagai potensi dalam negeri yang dapat menyebabkan terjadinya distabilitas di daerah.
“Kami bersyukur kondisi politik dan sosial khususnya di NTT saat ini relatif aman dan terkendali, maka dengan kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada BPIP karena terus memberikan penguatan kepada masyarakat NTT, dan umumnya masyarakat Indonesia timur terhadap nilai-nilai luhur,” tuturnya.
(CM)