Arif mendorong agar riset Arsinum terus dikembangkan, khususnya untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Saat ini, Arsinum mampu memproduksi sekitar 10.000 liter air minum per hari, dan ditargetkan dapat ditingkatkan hingga 20.000 liter per hari.
“Nah sekarang saya minta riset lagi agar skalanya lebih gede lagi. Jangan 10.000 liter per hari, tapi bisa nggak 20.000 liter per hari supaya skala lebih besar lagi,” tuturnya.
Selain menghasilkan air minum, Arsinum juga mampu memproduksi air bersih dalam jumlah yang lebih besar. Pada satu unit alat yang sama, kapasitas air bersih yang dihasilkan mencapai sekitar 20.000 hingga 30.000 liter per hari.
“Itu baru air minum. Air bersih pada alat yang sama itu sekitar 20 sampai 30 ribu liter per hari, air bersih,” ucapnya.
Dia menjelaskan, proses pengolahan dimulai dari air banjir berlumpur yang dimasukkan ke dalam sistem Arsinum, kemudian diolah menjadi air bersih. Selanjutnya, air bersih tersebut diproses kembali hingga menjadi air minum yang aman untuk dikonsumsi.
“Jadi, air kotor itu, air banjir yang berlumpur itu masukin situ, keluar air bersih. Tapi belum air minum. Dari situ olah lagi air minum, bisa diminum,” tuturnya.