Buka CHANDI 2025 di Bali, Menbud Fadli Zon: Budaya adalah Kekuatan Pemersatu

Kastolani Marzuki
Menteri Kebudayaan Fadli Zon bersama Menko PMK Pratikno membuka konferensi internasional CHANDI 2025 di Denpasar, Bali, Rabu (3/9/2025). (Foto: its)

DENPASAR, iNews.id – Konferensi budaya internasional Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 yang diinisiasi Kementerian Kebudayaan (Kembud) resmi digelar di Denpasar, Bali, Rabu (3/9/2025). Forum ini menghadirkan perwakilan dari 40 negara, termasuk Menteri dan Wakil Menteri Kebudayaan, Duta Besar, delegasi tingkat tinggi, serta para pemimpin daerah di Indonesia.  

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan (Menbud) Indonesia, Fadli Zon, menekankan bahwa budaya adalah alat pemersatu. “Budaya adalah kekuatan yang mampu menyatukan kita, melampaui batas, bahasa, dan perbedaan. Budaya menghubungkan manusia melalui kisah, nilai, dan ekspresi bersama yang mengingatkan kita akan kemanusiaan,” ujar Menbud Fadli dlam keterangan resminya. 

Mengusung tema Culture for the Future, CHANDI 2025 yang digelar bertepatan dengan peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, dirancang sebagai platform global untuk memperkuat peran budaya dalam menjawab tantangan zaman.

Melalui berbagai diskusi, forum kolaboratif, dan pameran, CHANDI 2025 bertujuan untuk memperkuat diplomasi budaya sebagai sarana membangun perdamaian dan pembangunan berkelanjutan; mendorong strategi inovatif untuk pelestarian dan pemajuan budaya; pendekatan berbasis masyarakat dalam kebijakan kebudayaan, serta kolaborasi lintas negara demi membangun ekosistem budaya yang inklusif dan berkelanjutan. 

"Melalui tema Culture for the Future, kami berharap bahwa CHANDI 2025 dapat menjadi platform global untuk mengeksplorasi kekuatan transformatif budaya dalam membentuk masa depan yang lebih inklusif, damai, dan berkelanjutan,” kata Menbud Fadli. 

Menurut Menbud Fadli, kompleksitas persoalan global, mulai dari ketegangan geopolitik, krisis iklim, degradasi lingkungan, hingga ketidaksetaraan sosial dan perkembangan teknologi, membutuhkan solusi yang tidak hanya mengandalkan pendekatan tradisional. Budaya, menurutnya, hadir sebagai jembatan yang mampu mempertemukan berbagai bangsa di dunia.  

Fadli juga menegaskan posisi strategis Indonesia sebagai bangsa dengan mega-diversity budaya. “Dengan 280 juta penduduk, lebih dari 1.340 kelompok etnis, 718 bahasa daerah, serta lebih dari 2.213 warisan budaya takbenda yang tercatat, serta lebih dari 50.000 warisan yang berpotensi ditetapkan, Indonesia memiliki potensi besar dalam membangun dunia yang saling terhubung dan harmonis,” tuturnya.   

Indonesia, lanjutnya, adalah salah satu peradaban tertua di dunia. “Selama berabad-abad, Nusantara menjadi titik temu pertukaran peradaban dari Timur ke Barat, dari Utara ke Selatan, yang menghasilkan keragaman ekspresi budaya. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, gotong royong, dan musyawarah menjadi fondasi bangsa kita dalam membangun harmoni, sekaligus kontribusi nyata bagi perdamaian dunia,” jelas Menbud Fadli.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Kalsel
3 bulan lalu

Pemkab Kotabaru Gelar Lomba Bertutur Tingkat SD/MI, Dorong Budaya Baca Sejak Dini

Bali
3 bulan lalu

Pesta Rakyat Panaskan Suasana Jelang Konferensi Budaya Dunia CHANDI 2025 di Bali

Regional
3 bulan lalu

Madiun Carnival 2025 Meriah, Wali Kota Maidi: Seni dan Budaya Kota Pendekar Mendunia

Nasional
9 hari lalu

Gelar ICGI 2025, UNAS Dorong Kolaborasi Global demi Wujudkan Perdamaian Dunia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal