5. Parang
Senjata tradisional ini juga digunakan banyak masyarakat di berbagai wilayah, tak terkecuali Jambi. Parang memiliki bentuk hampir sama dengan golok. Namun, ukuran parang jauh lebih besar dibandingkan golok. Biasanya, parang digunakan petani untuk membantu aktivitasnya.
Pangkal parang memiliki lebar 3 cm dan tangkainya berdiameter 2,5 cm. Tangkai parang umumnya terbuat dari kayu nangka. Agar tangkai dan pangkal parang tak mudah copot, masyarakat mengikatnya dengan besi.
Satu lagi senjata yang membuat penjajah takut adalah keris. Keris merupakan alat tusuk dari golongan belati. Senjata ini sudah sangat familiar dan bahkan menjadi jenis benda pusaka.
Melansir jurnal MIIPS bertajuk ‘Makna Keris dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat di Surakarta’, keris mulai dikenal sejak masa Mataram Hindu dan dianggap dapat menambah nilai kebesaran seorang raja. Berbagai daerah di Nusantara juga memiliki kerisnya masing-masing, seperti di Jawa Tengah dan Bali.
Meskipun kegunaan dasarnya adalah berburu, busur dan anak panah juga sering digunakan sebagai alat pertahanan diri dan perang, terutama bagi masyarakat Papua. Busur terbuat dari kayu dan rotan sebagai talinya. Sementara, anak panah biasanya juga berbahan dasar kayu dengan mata panah terbuat dari tulang kangguru yang diruncingkan. Masyarakat juga menambahkan cairan racun yang didapat dari tumbuhan, agar lebih mudah melumpuhkan hewan buruan.