Menanggapi polemik yang berkembang, Bupati Pati Sudewo menegaskan bahwa keputusan kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen sudah final.
“Saya hanya menegaskan keputusan saya dalam hal ini sudah bulat, sudah tepat demi pembangunan daerah untuk rakyat,” ujar Sudewo dalam video klarifikasi, Kamis (7/8/2025).
Dia membantah telah menantang rakyat untuk berdemo.
“Saya tidak menantang rakyat, mosok rakyat saya tantang. Jadi itu hanya keputusan (kenaikan PBB-P2) yang tepat,” katanya.
Menurut Sudewo, selama 14 tahun terakhir tarif PBB tidak pernah disesuaikan, sementara pendapatan dari sektor ini stagnan di angka Rp29 miliar per tahun.
“Kabupaten Pati itu lebih besar dari Jepara, Rembang, dan Kudus, tapi pendapatan PBB kita jauh di bawah mereka,” ujarnya.
Kenaikan ini, lanjutnya, untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membiayai berbagai program prioritas seperti infrastruktur, rumah sakit, pertanian dan perikanan.