Butuh Penguatan Sosial Guna Mengikis Habis Stigma Covid-19

Muhammad Fida Ul Haq
Ilustrasi Grafik Pasien Sembuh (Foto: BNPB).

"Akan lebih baik yang terlibat itu orang lokal karena memudahkan dari budaya dan bahasanya," kata Nurul.

Tim Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Urip Purwono mengatakan stigma selalu muncul manakala ada pandemi seperti Ebola dan Covid-19. Stigma adalah pandangan negatif yang sering tidak mendasar terhadap kelompok atau seseorang yang dianggap berbeda dan lebih rendah.

Stigma orang terkonfirmasi Covid-19 dianggap lebih berbahaya walaupun sudah sembuh yang membuat mereka dijauhi.

"Dengan adanya stigma ada kecenderungan bagi masyarakat untuk menyembunyikan simptom. Ini lebih berbahaya," ujar Urip Purwono melalui Zoom.

Ketua Jaringan Rehabilitasi Psikososial Indonesia (JRPI) Irmansyah menjelaskan stigma itu keliru.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Artikel Terkait
Nasional
7 hari lalu

Korban Hilang Banjir Bandang di Nduga Papua Bertambah jadi 23 Orang 

Nasional
8 hari lalu

Banjir Bandang dan Longsor Terjang Nduga Papua, 15 Orang Hilang

Nasional
8 hari lalu

Bencana Longsor Maut di Trenggalek, 4 Orang Tewas Tertimbun

Nasional
15 hari lalu

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Jabar dan Jateng, Antisipasi Hujan Lebat

Nasional
17 hari lalu

Puluhan Bencana Landa Sejumlah Wilayah dalam 24 Jam, Didominasi Cuaca Ekstrem

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal