Pada bangsa Semaeostomeae bagian sisi mulut lebih panjang, menggantung tegak lurus ke bawah dan dikenal sebagai lengan-lengan mulut. Lanjutan mulut ke arah dalam membentuk rongga dan disebut rongga gastrovaskuler.
Rongga Ini memiliki fungsi sebagai gaster atau lambung yang disokong oleh empat jaringan lunak atau disebut septa. Pada bagian tepi dalam septa yang bebas mengandung jari-jari seperti tentakel atau benang dan disebut benang-benang gastrik.
Pada bangsa semaeostomeae dan rhizostomeae dewasa tidak dijumpai septa, hanya ada pada stadium larva pada bentuk skipistoma. Bagian tengah rongga gastrovaskuler dibagi oleh septa menjadi empat bagian yang sama sehingga terdapat empat kantong mulut.
Nah, dari sinilah muncul saluran-saluran atau kanal-kanal radial yang banyak
dan bercabang, terdapat disepanjang payung dan berakhir pada tepi payung membentuk
lingkaran yang disebut kanal cincin. Kanal-kanal radial ini terlihat jelas pada marga ubur ubur Aurelia.
Secara ekologi, cara bergerak ubur ubur dengan berenang jalan mengemtiang dan mengempiskan payungnya secara berirama dan dengan interval yang teratur. Untuk Frekuensi berenang tergantung pada ukuran tubuh, kontraksi payung biasanya 20–30 kali per menit untuk hewan yang diameter payungnya 15 cm.
Ubur ubur berenang lebih lama terutama pada siang hari. Cara gerak ubur ubur posisi payung tegak, bergerak mendatar dekat permukaan, kadang-kadang menyelam sampai ke kedalaman kurang lebih 2 meter, kemudian secara perlahan-lahan muncul lagi ke permukaan.
Ada juga ubur ubur yang berenang dengan posisi miring mendekat kepada permukaan kemudian berhenti sejenak dan menyelam posisi terbalik. Untuk gerakan ini biasa dilakukan saat mengejar mangsa.
Jadi, sudah jelaskan bagaimana cara gerak ubur ubur? Ternyata meskipun tak memiliki kaki, hewan laut ini bisa bergerak bebas kesana kemari ya!