Hadi menilai, seragam ini sangat bermanfaat bagi jemaah. Sebab jemaah akan mudah menemukan rombongannya meski berada di tengah lautan manusia. "Bermanfaat sekali," katanya.
Begitu juga dengan Fathatul Syarifah,68, jemaah haji asal Pemekasan, Jawa Timur. Untuk membedakan dengan jemaah lain, Syarifah bersama teman-temannya mengenakan kerudung berwarna kuning.
"Saya sama rombongan kompak pakai kerudung warna ini, supaya dari jauh kelihatan kalau salah jalan karena misah sama rombongan," ucapnya.
Lain lagi dengan Muti,65, yang mengenakan mukenah warna jingga. Jemah haji asal Pacitan, Jawa Timur ini menuturkan, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) tempatnya bergabung memberikan mukenah dengan motif yang seragam.
Tujuannya, agar sesama jemaah satu kloter mudah mengenali satu sama lain. "Jadi meski berada di dalam masjid kita gampang mengenali jemaah lain yang masih satu kloter dengan kita," ucapnya.
Begitu juga dengan jemaah haji asal Suwarni,50, yang mengenakan syal warna kuning. Syal yang dikenakan di leher tersebut bergambar bendera Merah Kutih dan keterangan mengenai nomor kloter 6 embarkasi Surabaya (SUB) 6 serta nama daerahnya.
"Ini tanda pengenal. Jadi kalau ada yang tersesat bisa ketahuan dari mana asalnya," katanya.