Tingkat bunga obligasi di Thailand hanya 2,7 persen, Vietnam 2,8 persen, Singapura 3,2 persen, dan Malaysia 3,9 persen. Tingkat suku bunga tinggi ini karena penarikan utang baru dari tahun ke tahun sudah di atas Rp1.000 triliun setiap tahun.
Akibatnya kualitas belanja memburuk. Porsi membayar bunga utang menjadi paling besar dari seluruh belanja kementerian negara. Belanja pemerintah pusat semakin digerogoti pembayaran bunga utang, yang naik pesat dari 11,09 persen (2014) menjadi 20,10 persen (2024).
Secara terus-menerus dan akan terkena dampaknya pada pemerintahan Prabowo. Belanja non-produktif semakin mendominasi sedangkan belanja produktif mengecil. Belanja non-produktif diamati dari belanja pegawai dan belanja barang. Tahun 2014, porsi dua belanja tersebut sekitar 34 persen, naik menjadi 36 persen pada 2024.
Setiap tahun, untuk bunganya saja (tidak termasuk pokok), harus menguras pajak rakyat sebesar Rp441 triliun untuk membayar utang.
Demikian Catatan Akhir Tahun saya, memang dibuat untuk menjadi masukan kritis terhadap pemerintah. Mengelola ekonomi nasional tidak mudah dengan berjanji kepada rakyat dengan sasaran target yang tinggi.