JAKARTA, iNews.id - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah meminta kerja sama antara pemerintahan provinsi diperkuat sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 makin luas. Dengan kerja sama erat, antardaerah bisa bersinergi untuk mencari solusi paling maksimal.
Nurdin mencontohkan ketika ada santri asal Sulsel yang menempuh pendidikan di beberapa pondok pesantren (ponpes) Jawa Timur seperti Temboro Magetan dan Pondok Modern Darussalam Gontor diperbolehkan pulang. Langkah ini sebenarnya berpotensi memperluas penyebaran Covid-19.
"Kita sudah melakukan protokol kesehatan di bandara, tetapi yang namamya pandemi Covid-19 ini kan diketahui masa inkubasinya 14 hari. Pada saat rapid test di bandara tidak ada masalah, ternyata setelah tiba di kampung masing-masing dilakukan rapid test lagi, baru kelihatan hasilnya reaktif," kata Nurdin dalam diskusi daring bertajuk "Siapkah Indonesia Menuju Normal Life", Selasa (18/5/2020). Seminar ini didukung Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan portal berita iNews.id.
Dia menuturkan, setelah pemeriksaan para santri menunjukkan hasil reaktif, Pemprov Sulsel berinisiatif langsung membawa mereka ke hotel-hotel yang dijadikan tempat isolasi di Kota Makassar.
Nurdin mengingatkan, situasi seperti ini yang dapat sedikit mengganggu skenario masing-masing pemprov dalam menangani pandemi Covid-19. Untuk Sulsel, misalnya, harus menjaga 24 kabupaten dan kota.
"Sehingga sebenarnaya kita tidak boleh hanya ingin mempertahankan daerah kita saja, tetapi mari kita bersama-bersama memiliki komitmen yang sama untuk masing-masing memutus rantai penularan Covid-19 ini" tuturnya.