Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pj Ketum PBNU Zulfa Mustofa: Saya akan Jalankan Amanah Seadil-adilnya, Jaga Adab Santri
Advertisement . Scroll to see content

Film Karya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Raih 3 Penghargaan SANFFEST 2025 

Selasa, 23 Desember 2025 - 16:55:00 WIB
Film Karya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Raih 3 Penghargaan SANFFEST 2025 
Film Iman dan Imam bersinar di SANFFEST 2025. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Film Iman dan Imam karya santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur, berhasil meraih tiga penghargaan di Santri Film Festival (SANFFEST) 2025. Prestasi ini membuktikan kreativitas santri zaman now dapat bersaing. 

Ketiga penghargaan yang diraih adalah Film Cerita Terbaik, Penyutradaraan Terbaik, dan Penata Busana dan Tata Rias Terbaik.

Kategori lainnya tersebar ke berbagai pesantren. Anugerah Pengarah Artistik Terbaik jatuh ke film 'Zahra' dari MA Zainul Hasan 1 Genggong. Lalu, film 'Tujuh Hari Setelah Bapak Berpulang' dari Pondok Pesantren Bahrul Huda, Bangka, meraih dua penghargaan untuk Sinematografi Terbaik dan Pemeran Putra Terbaik.

Sementara itu, film 'Kesempatan' dari Pesantren Modern Khalifah, Jawa Barat, menyabet Anugerah Penyunting Gambar Terbaik.

Penghargaan Pemeran Putri Terbaik diberikan kepada film 'Iqob (Hukuman)' dari Darul Arqam Gombara, dan Anugerah Penata Suara Terbaik jatuh kepada film 'Raja(h) Terakhir' dari Pondok Pesantren Al Hidayah Karangploso, Jawa Timur. Capaian prestasi ini membuktikan kreativitas tidak mengenal batas institusi. 

Di balik jubah dan kitab kuning, para santri dari berbagai penjuru Nusantara menghadirkan karya sinematik yang melampaui ekspektasi, mendobrak stigma lama yang selama ini melekat.

Neno Warisman, Ketua Komite SANFFEST 2025 yang akrab disapa Bunda Neno, mengungkapkan perjalanan menuju malam puncak bukanlah hal mudah. Selama kurang lebih dua bulan sejak ta'aruf pada 21 Oktober hingga malam penganugerahan, tim SANFFEST menjalani maraton siang malam, mendampingi santri di berbagai daerah, melakukan kurasi, penjurian, hingga menyiapkan standar baru dalam dunia penganugerahan film Indonesia.

"Ini benar-benar maraton, siang dan malam. Kami mendampingi santri di berbagai daerah, lalu berlanjut ke proses kurasi, penjurian, dan akhirnya penganugerahan," ujar Neno dalam keterangan resminya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut