JAKARTA, iNews.id - Hasim (63), warga Rawajati, Jakarta Selatan, tidak pernah menyangka saat penglihatannya mulai kabur dimakan usia. Dia kini terpaksa harus kehilangan satu-satunya mata pencaharian.
Semua berawal sejak dia dan istrinya, Radinem (60), terinfeksi Covid-19 beberapa bulan lalu. Sejak mereka berdua dinyatakan positif Covid-19, Hasim yang sehari-harinya menyambung hidup dengan berjualan gas LPG berukuran tiga kilogram di rumah, terpaksa harus menutup kios kecilnya agar dia dapat melakukan isolasi mandiri bersama istrinya.
Hari demi hari berlalu, walaupun kondisi kesehatan mereka sudah mulai pulih, tetapi permintaan terhadap tabung gas yang mereka jual tidak kunjung pulih. Kini, pada usianya yang semakin renta, mereka hanya bisa berharap agar kondisi sulit ini bisa segera berlalu sembari menunggu bantuan masyarakat sekitar dan pemerintah.
Serupa, di tengah upaya pemerintah dan tenaga kesehatan dalam memerangi kasus angka kematian akibat Covid-19, Sukir (67), yang merupakan warga Sunter Jaya, Jakarta Utara, dan istrinya Sarmi (53) terpaksa harus dirawat di rumah sakit. Hal ini karena kondisinya yang kritis setelah terjangkit Covid-19.
Selama satu bulan penuh menjalani rawat inap di rumah sakit, pasangan ini terpaksa harus rela kehilangan upah harian yang biasa mereka peroleh dari hasil kepengurusan bank sampah.