"Siapa yang nggak pergi ke lapangan? Angkat tangan. Benar nih, semua pergi ke lapangan? Karena apa? Kalau nggak mau ke lapangan saya pecat loh. Ibu kalau dalam hal ini galak. Untuk apa kamu jadi Baguna, karena saya buat Baguna adalah untuk apa, untuk bencana," kata Megawati.
Kemudian, Megawati menuturkan kembali pengalaman mencari jasad korban tsunami. Dia mengaku mengeruk puing untuk mencari keberadaan jasad.
Megawati pun mewanti-wanti agar pihak lain tak mempolitisasi ceritanya tersebut.
"Nanti saja mungkin buzzer 'ah ibu sok aja mau cari nama'. Tidak. Kalau ada buzzer ngomong gitu, kamu cari buzzernya siapa. Bilang sama dia, kamu punya kemanusiaan apa tidak? Perikemanusiaan kamu ke mana? Hanya jelek-jelekan orang saja untuk mencari duit. Betul apa tidak?" kata Megawati.